Vincent Rumahloine
PULAU AY, KEPULAUAN BANDA : MALAM BERSUKA RIA
Pada tahun 1999 kerusuhan ambon yang berdampak pada pelabelan pada kelompok Kristen dan Kelompok Islam. Kerusuhan terus berlangsung hingga kurang lebih selama 10 tahun. Korban jiwa banyak berjatuhan, harta benda habis dibakar, dan juga luka psikologis di dalam masyarakat yang akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk pulih. Kawan saya Vikaris (Calon Pendeta) Wirol Haurissa mengenalkan saya pada sebuah cerita menarik tentan Pulau Ay, yang memiliki cerita tersendiri berkaitan dengan kerusuhan Ambon. Wirol sekarang bertugas untuk melayani jemaat Kristen di Pulau Ay dan dia adalah vikaris pertama pasca kerusuhan yang datang ke Pulau Ay untuk melayani jemaat disana bersama dengan Pendeta Arthur.
Masyarakat Pulau Ay pada saat kerusuhan Ambon tidak mengijinkan untuk warga asli disana yang beragama Kristen untuk pergi mengungsi ke Ambon sementara pulau-pulau lain di Kepulauan Banda semua warga yang beragama Kristen memilih untuk mengungsi. Masyarakat Pulau Ay memilih untuk saling menjaga satu sama lain pada saat kerusuhan dengan berbagai cara. Percikan imbas dari kerusuhan Ambon tetap terjadi di Pulau Ay dengan mamakan kerugian terbakarnya gereja tertua di Asia tenggara yang ada di Pulau Ay.
Kegiatan saling menjaga ini sudah berlangsung sejak lama di masyarakat Pulau Ay dikarenakan perpaduan budaya, dan agama yang harmonis. Para ibu - ibu atau yang biasa disebut Mama - mama di Pulau Ay menyanyikan sebuah lagu yang mereka kenal sejak mereka masih remaja yang berjudul "Malam Bersuka Ria". Lagu ini berisikan tentang bagaimana umat beragama harus saling menjaga dan bertoleransi agar hidup aman dan tentram.
Saya juga mewawancarai tiga orang Mama-mama yang berasal dari latar belakang agama yang berbeda tentang cerita saat kerusuhan berlangsung.
Terima kasih kepada :
Vikaris Wirol Haurissa (ukulele)
Mama Masni
Mama Lili Alyona
Mama Oya Pieritsz
Malam Bersuka Ria
Sore sore sore bersuka ria
Bagi kami umat percaya
Islam Kristen pupuklah persatuan
Itulah satu jua tujuan
Mari kawan, mari berteman
Dalam hidup bertoleransi
Memupuk rasa persatuan
Agar hidup aman dan tentram