(penance – a feeling of regret for one’s wrongdoings)

 

Kesalahan adalah hal yang pasti akan terjadi dalam kehidupan manusia. Sepanjang perjalanan peradaban, manusia selalu mencari cara untuk dapat memperbaiki kesalahan dengan maksud dan tujuan yang bermacam-macam. Banyak hal yang dilakukan manusia untuk menjadi lebih baik, seperti berbuat amal, beribadah, berpuasa, bertapa. Kesalahan adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia sama pentingnya seperti kebenaran.  Melalui kesalahan dan usaha manusia untuk memahami kesalahan itu ,manusia dapat belajar menjadi lebih baik. Kesadaran manusia akan kesalahan yang di lakukannya dan mencoba memperbaiki kesalahan menjadi hal yang penting bagi Andro dalam proses berkaryanya. 

 

Sebagai manusia yang tumbuh dalam lingkungan beragama, kegiatan beribadah, norma-norma yang mengarahkan manusia untuk berbuat baik menjadi hal yang biasa dihadapi sejak kecil. Dalam proses pemahaman tentang hidupnya, melalui kejadian-kejadian yang dia lewati Andro mulai mempertanyakan hal-hal yang berhubungan dengan aplikasi pengajaran yang tidak seperti yang ia pikir seharusnya dilakukan.  Andro memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan maksud dan pikirannya yang cenderung langsung dan tanpa basa-basi, membawanya kedalam konflik dengan orang lain dan orang-orang terdekatnya. Kesadaran akan konflik yang terjadi karena kesalahannya dalam merespon kejadian dalam hidupnya membuat Andro dalam pameran tunggalnya saat ini mencoba untuk menebus kesalahan yang dia buat dengan membuat karya seni. Seni dinilai dapat menjadi medium yang lebih mudah untuk Andro menyampaikan maksud dari pertanyaan dan permasalahnnya dengan lebih baik dan juga cara Andro untuk menjadi lebih baik.  

 

Drawingadalah salah satu teknik yang sangat dekat Andro dalam kekaryaannya. Andro yang juga adalah seorang tattoo artist , menggangap kegiatan  men –drawinglebih dari hanya kegiatan mengguratkan tinta atau medium lain ke atas kertas atau kanvas. Drawing bagi Andro adalah kegiatan spiritual yang dalam membawanya mengerti lebih hal-hal tentang dirinya dan juga permasalahan umum. Andro memilih drawing menjadi medium yang cocok untuk hampir keseluruhan karyanya yang dinilai sesuai dengan konsep pameran tunggalnya saat ini. Kembali ke permasalahan mempertanyakan tentang pengajaran keyakinannya, Andro memilih untuk tidak melawan atau membuat sebuah pemahaman baru. Karya Andro yang cenderung gelap dan jauh dari hal-hal yang berhubungan dengan religi dan kepercayaan, membuat kita akan sangat mudah membaca bahwa ini adalah bentuk perlawanan  dan penentangan terhadap kepercayaan yang ia yakini. Namun, jika kita melihat dan mencoba memahami satu persatu karya Andro sebenarnya ia sedang coba menggambarkan pemahamannya tentang semua pengajaran dan pengalaman hidupnya dengan simbol –simbol yang ia anggap dapat merepresentasikan pengalamanya tersebut. Dapat dirasakan bagaimana Andro menjadi sangat verbal dalam karya-karyanya, dimana kita dapat melihat detail yang ia kerjakan dalam karya-karyanya. Kita dapat merasakan Andro mencoba untuk menyampaikan hal-hal yang ia tidak dapat sampaikan secara verbal dalam karya-karyanya.

 

Cara Andro dalam meletakan karya dalam pameran ini yang membawa kita ke dalam suasana gereja, dia mencoba membawa kita kedalam memori dan pemahamannya tentang keyakinannya. Di dalam ruang pamer kita dibuat  membaca karya Andro secara keseluruhan,  tetapi jika kita melihat satu persatu karya kita akan melihat perjalanan Andro dalam memahami keyakinannya, sama seperti kita masuk ke dalam Gereja, dimana detail-detail ornamennya terdapat cerita-cerita dalam kitab suci yang bertujuan untuk mengingatkan kita tentang proses yang dialami tokoh-tokoh di kitab suci. 

 

Seperti yang sudah di jelaskan diatas, seni menjadi cara Andro untuk menterjemahkan maksudnya dengan cara yang lebih universal. Dalam pameran ini Andro mencoba menyampaikan bahwa memahami keyakinan adalah sebuah proses yang juga akan membawa bukan hanya melakukan hal baik tetapi juga melakukan kesalahan. Kesalahan itu akan menjadi hal yang berguna jika kita menyadari, mengakuinya, dan belajar sehingga menjadi manusia yang lebih baik. 

 

 

 

Vincent Rumahloine

​

​